postheadericon Ayat Al Qur’an Tentang Maut atau Ajal

Beberapa Ayat Al Qur’an Tentang Maut atau Ajal
Inilah kutipan-kutipan terjemahan ayat-ayat Al Qur’an tentang kematian atau ajal:
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa mnghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, maka akan Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan bagi orang-orang yang bersyukur.(Ali Imran 145)
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada Hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah ber-untung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.(Ali Imran 185)
Di mana saja kamu berada, kematian akan menemui kamu, walaupun kamu berada dalam benteng yang tinggi dan kokoh (An Nisa 78)
Tiap-tiap ummat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkan atau memajukan-nya sesaatpun (Al A’raf 34)
Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula dapat mendahulukannya (Yunus 49)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Am Biya 35)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan (Al Ankabut 57)
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidak berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika kamu terhindar dari kematian, kamu tidak akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja” (Al Ahzab 16)
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka kematian itu akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan krpada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (Al Jumuah 8)
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al Munafiqun 11)
Kematian Tidak Tebang Pilih
Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana saja, serta dengan cara apa saja. Kematian sesungguhnya terjadi setiap detik, bahkan tidak cuma satu tapi mungkin ribuan orang setiap detik meninggal di seluruh dunia.
Begitulah, maut tidak pernah salah pilih. Kalau sudah waktunya tiba, seseorang, siapapun dia, baik seorang presiden maupun pesinden, baik jenderal maupun kopral, baik menteri atau petani, baik gubernur atau tukang cukur, baik orang yang berpangkat maupun orang melarat, baik orang yang kaya maupun hamba sahaya, semuanya pasti dan pasti tidak dapat mengelak dari kematian, walaupun dia bersembunyi di dalam benteng yang kokoh terdiri dari baja yang dijaga oleh ribuan bodyguard, dlsb.
Kematian adalah Rahasia Allah
Kematian adalah rahasia Allah. Hanya Allah yang tahu kapan, dimana dan dengan cara apa kita akan mati. Kematian tidak mengenal umur. Ada seorang kakek yang berumur lebih seratus tahun, menangisi kematian cucunya yang baru berumur seratus hari.
Ada yang meninggal ketika masih dalam kandungan ibunya, ada orang yang meninggal sesaat setelah dilahirkan. Ada yang neinggal di usia balita, atau di usia remaja. Ada yang meninggal hanya beberapa hari sebelum rencana pernikahannya. Begitulah, manusia bisa mati kapan saja, tidak pandang usia, apakah bayi, muda atau tua, semua akan mati bila ajal tiba.
Cara matinya pun bermacam-macam. Ada yang meninggal di tempat tidur sendirian di rumahnya, ada yang meninggal di atas perut seorang pelacur (auzubillah min zalik), ada yang mati tertabrak pesawat yang jatuh, ada yang meninggal karena tertembak polisi saat melarikan diri karrena berbuat kejahatan atau sedang demo. Ada yang mati di meja operasi, ada yang kehilangan nyawa saat melahirkan. Ada yang tewas dalam kecelakaan pesawat, tenggelam di laut dlsb.
Begitulah, kematian merupakan rahasia Allah, Hanya Allah yang tahu kapan kita mati, dimana dan dengan cara apa. Oleh karena itu, mestinya kita harus selalu siap kapan saja ajal menjemput kita. Caranya? Perbanyaklah amal ibadah dan selalu mengingat mati. Orang yang pintar bukan seorang profesor atau doctor, tetapi orang yang selalu ingat bahwa dia akan mati, dan dia telah menyiapkan diri untuk menyambut kematian itu.
Kita Tak Mungkin Dapat Menghindari Kematian
Kita tidak mungkin dapat menghindrar dari kematian, walaupun kita bersembunyi di dalam benteng yang kokoh. Allah berfirman:”Di mana saja kamu berada, kematian akan menemui kamu, walau kamu berada dalam benteng yang tinggi dan kokoh” (An Nisa 78).
Kita juga tak mungkin dapat lari dari kematian itu. Perhatikan ayat berikut:”Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka kematian itu akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (Al Jumuah 8)
Kita Pasti Mati dan akan Kembali kepada Allah
Firman Allah:”Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa mnghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, maka akan Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan bagi orang-orang yang bersyukur”.(Ali Imran 145)
Kita hidup di dunia hanya sementara untuk beribadah, untuk menyiapkan bekal kehidupan di Akhirat kelak. Jangan sampai kita tertipu oleh syaitan, sehingga kita lebih mementingkan kehidupan dunia. Dunia jangan dijadikan tujuan hidup, tapi jadikan sarana untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang abadi di Surga.
Rasulullah SAW bersabda, bahwa kita hidup di dunia bagaikan seorang musafir yang sedang dalam perjalanan yang sangat jauh. Kita singgah sebentar berteduh di bawah sebuah pohon, lalu akan melanjutkan lagi perjalanan yang sangat panjang
Kehidupan di dunia ini dibanding dengan kehidupan di Akhirat bagaikan kita masuk ke dalam WC untuk buang hajat, hanya sebentar sekali dibanding dengan kita berada di ruang lain. Kalau kita membangun rumah kita di dunia ini sedemikian bagus dan mahalnya, itu sama saja dengan kita membangun WC dari emas. Percuma saja karena pasti akan kita tinggalkan, akan jadi rebutan ahli waris kita, yang tidak jarang saling mebunuh untuk memperebutkannya.
Dunia akan kita tinggalkan, dan itu pasti, lebih pasti daripada tebitnya matahari di sebelah Timur, karena menjelang Hari Kiamat matahari akan terbit dari Barat.
Kita Hanya Membawa Kain Kafan dan Amal Saleh
Setinggi apapun jabatan kita, sehebat apapun kedudukan kita, sebanyak apapun uang dan harta kekayaan kita, sesayang apapun kita kepada keluarga, suatu saat mereka semua akan meninggalkan kita. Kalau bukan mereka yang meninggalkan kita, maka kitalah yang akan meninggalkan mereka, dan itu.pasti.
Kita akan kembali kepada Allah dengan meninggalkan itu semua. Kita hanya ditemani dua helai kain putih, kain kafan. Keluarga kita, istri atau suami dan anak-anak dan cucu-cucu hanya mengantar kita sampai ke kuburan (itupun belum tentu), sedang harta (mobil ) kita mungkin mengantar kita hanya sampai ke kuburan, itupun kalau ada yang membawanya.
Hanya amal saleh dan ibadah yang setia menemani kita sampai ke liang kubur. Dan pahala yang paling besar ganjarannya di sisi Allah adalah pahala jihad, karena sesaat saja kita keluar di Jalan Allah lebih besar pahalanya daripada pahala seluruh ibadah kita selama kita hidup yang kita jalankan saat bersama keluarga..
Namun perlu saya tegaskan, bahwa jihad bukan membunuh manusia seperti para terorist itu, tapi mengajak manusia untuk taat kepada Allah,dan menjauhi kemungkaran. Sedangkan membunuh serorang manusia, seolah-olah kita membunuh seluruh umat manusia.(Al Qur’an).
Perumpamaan antara Keluarga Harta dan Amal Soleh
Suatu ketika Nabi SAW bertanya kepada para sahabanya:: “Tahukah kalian bagaimana perempamaan kalian dengan sanak saudara kalian, harta kalian dan amal perbuatan kalian?”. Atas keinginan para sahabat, Nabi SAW bersabda: ”Perumpamaannya bagaikan seseorang yang mempunyai tiga sauadara”.
Menjelang kematiannnya, ia memanggil saudara-sauadaranya dan berkata: “Saudara-saudaraku, kalian telah mengetahui bagaimana keadaanku kini?”. Saudaranya yang pertama menjawab: “Aku akan menyayangimu, aku akan mengobatimu, dan aku akan melayani segala keperluanmu. Jika kamu meninggal dunia, aku akan memandikanmu, mengkafanimu, dan menguburkanmu. Lalu aku akan selalu mengingat kebaikanmu. Sabda Nabi: “Saudara seperti ini adalah keluarga dan sanak-saudaramu”.
Kemudaian pertanyaan yang sama diajukan kepada saudaranya yang kedua. Lalu dijawab: “Aku akan bersamamu selama engkau masih hidup. Jika kamu meninggal dunia, aku akan pergi kepada orang lain”. “Saudaranya ini adalah hartanya”.
Kemudian ia memanggil saudaranya yang ke-tiga, dan menanyakan hal yang sama. Maka dijawab: “Walaupun di dalam kubur aku akan tetap bersamamu. Akan ku tenangkan hatimu jika akan dihisab, dan aku akan meberatkan timbangan amal baikmu”. Saudaranya yang ketiga ini adalah amal salehnya”
Sabda Nabi SAW: “Sekarang sebutlah, manakah yang menjadi pilihanmu?”. Para sahabat r.hum menjawab: “Ya Rasulullah, jelas saudara yang terakhir itulah yang kami pilih. Yang pertama dan kedua kurang bermanfaat
Keselamatan di Kubur Sebagai Barometer
Kubur adalah tempat persinggahan pergantian antara dua alam. Kubur adalah akhir dari kehidupan dunia, sekaligus awal kehidupan Akhirat. Alam kubur adalah barometer untuk kehidupan selanjutnya. Bila kita selamat di alam kubur, insya Allah akan selamat juga saat kita meniti Jembatan Syirat.
Begitu juga di Alam Mahsyar yang sangat dahsyat dimana matahari begitu dekatnya. Kalau di alam Mahsyar kita selamat, insya-Allah ke Surgalah kita akan kembali. Suatu tempat yang sangat diinginkan oleh setiap manusia, tempat nenek moyang kita dulu berasal, Adam dan Hawa. Semoga kita kelak akan masuk ke dalam Surga karena Kasih dan Sayang Allah. Amin ya Robbal A’lamin.
Rasulullah bersabda: “Perbanyaklah mengingat maut. Di kubur tiada seharipun yang terlewat kecuali kubur akan berkata: “Aku rumah yang tidak mengenal persahabatan, aku rumah kesendirian, aku rumah yang penuh tanah, aku rumah ulat-ulat.
Sambutan Kubur Terhadap Orang Beriman
Apabila seorang Mukmin diletakkan di dalam kubur, kubur akan berkata: “Selamat datang wahai Fulan, bagus engkau telah datang. Di antara orang-orang yang tinggal di atas bumi, engkaulah orang yang paling aku sukai. Sekarang engkau telah tiba, maka aku akan berbuat yang terbaik untukmu”.
Lalu kubur akan melebar seluas pandangan mayit, dan akan dibukakan salah satu pintu Surga baginya, sehingga berhembuslah angin Surga kepadanya, dan akan tercium harumnya Surga.
Perlakuan Kubur terhadap Penjahat
Dan jika seorang yang berakhlak buruk di masukkan ke dalam kubur, maka kubur akan berkata: “Tiada ucapan selamat datang bagimu. Sangat buruk kedatanganmu ini. Dari semua orang yang berada di atas bumi, kamulah orang yang paling kubenci. Sekarang kamu datang kepadaku. Maka lihatlah bagaimana aku memperlakukan dirimu.
Kemudian kubur akan merapat dan terus menghimpitnya, sehingga tulang rusuknya saling menikam. Lalu datanglah 70 ekor ular untuk menyilksanya. Jika satu tetes saja dari bisa ular itu jatuh ke bumi, tidak sehelai rumputpun yang dapat tumbuh di atas bumi. Ular itu terus menerus mematukknya sampai hari Kiamat. Sabda Nabi: “Kubur adalah taman dari taman-taman Surga, atau jurang dari jurang-jurang Neraka”.(Myskat)
Seandainya Malaikat Dapat Disuap
Seandainya Malaikat dapat disuap seperti para Aparat Penegak Hukum sekarang ini yang “hoby” menyuap dan disuap, maka:
  • Pastilah para koruptor, markus pajak, mafia hukum dan peradilan, serta advokat akan menyuap para Malaikat agar tidak mencatat dosa-dosa mereka
  • Pastilah para penjahat pengemplang pajak minta agar dosa-dosa mereka dihapuskan begitu saja dari buku catatan amal mereka
  • Pastilah para pemimpin dan pejabat yang korup, yang membohongi rakyat saat kampanye, disaat sakratul maut, akan menyuap para Malaikat Pencabut Nyawa, agar tidak mencabut nyawa mereka
  • Pastilah para pendosa itu akan menyuap Malaikat Penjaga Pintu Neraka agar tidak menyeret mereka ke dalam Neraka, yang panas apinya 70 kali lipat panasnya api dunia, padahal api dunia dapat dipanaskan sampai ribuan derajat.
  • Pastilah para pendosa itu akan menyuap Malaikat Penjaga Pintu Surga agar “menyelundupkan” mereka ke dalam Surga
  • Pastilah para pe-zinah akan menyuap Maikat pencatat dosa agar tidak mencatat dosa mereka dalam buku cacatan dosa, dan akan menyuap Mailaikat penyiksa agar tidak menyiksa mereka.
Untunglah:
  • Malaikat bukan manusia yang dapat disuap
  • Malaikat bukan manusia yang dapat dijadikan saksi palsu dan melakukan kebohongan publik
  • Malaikat bukan manusia yang dapat merekayasa sesuatu yang dia perbuat menjadi seolah-olah tidak mereka perbuat, atau sebaliknya yang dia tidak perbuat seolah-olah mereka lakukan
  • Malaikat bukan manusia yang munafik, yang tidak sejalan antara perkataan dan perbuatan
  • Malaikat bukan manusia yang tamak memperkaya diri dengan segala cara tanpa peduli mengambil uang rakyat dengan mega korupsi
  • Malaikat bukan manusia yang tidak pernah puas dengan yang telah didapatnya, sehingga seandainya dia sudah mempunyai satu gunung emas, maka dia akan mencari gunung emas lainnya.
  • Malaikat bukan manusia yang mempunyai sifat-sifat buruk lainnya
Pengadilan di Akhirat
Pengadilan di Akhirat adalah pengadilan yang paling adil, tidak seperti pengadilan di dunia ini. Pada Pengadilan di Akhirat, Tidak ada saksi palsu, tidak ada jaksa penuntut umum yang korup, tidak ada hakim yang korup, tidak ada polisi korup, tidak ada advokat yang tukang berbohong dan menerima suap demi untuk memenangkan perkara yang ditanganinya.
Yang diadili atau para terdakwa tidak bisa berbohong lagi seperti saat dia diadili di dunia dulu, karena yang berbicara bukan mulutnya yang suka berbohong, mengingkari kejahatan yang telah dilakukannya atau mengakui perbuatan yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya. Mulutnya terkunci rapat, lebih rapat dari gembok dengan teknologi yang paling canggih di dunia.
Yang bicara sebagai saksi atas segala perbuatannya adalah segala anggota tubuhnya dan tempat-tampat dia berbuat maksiat atau berbuat dosa. Bagi seorang pe-zinah misalnya, otaknya akan mengaku bahwa dia-lah yang merencankan zinah itu, hatinya akan mengaku bahwa dirinyalah yang menginginkannya.
Kedua kakinya akan bersaksi bahwa merekalah yang berjalan ke tempat perzinahan, kedua tangannya akan bersaksi bahwa merekalah yang memegang dan membelai pasangan mesumnya, kedua matanya akan mengaku bahwa merekalah yang menatap mata dan memandang lawan mainnya, mulutnya akan berksaksi bahwa dialah yang tukang merayu.
Kedua telinganya akan mengakui bahwa merekalah yang mendengar segala rayuan gombal itu, hidungnya mengaku bahwa dialah yang mencium orang yang mestinya bukan haknya, lalu bibirnya akan mengiyakan bahwa mereka juga ikut bermain. Kemaluan mereka juga akan mengaku apa yang telah dilakukan oleh penzinah. Air mani yang tumapahpun akan mengaku bahwa mereka ditumpahkan pada tempat yang bukan haknya.
Yang lebih dahsyat lagi bila hasil dari perzinahan itu terjadi kehamilan kamudian lahirlah seorang bayi di luar nikah. Karena malu, anaknya yang baru lahir yang tak punya dosa itu dibunuh, disekap mulut dan hidungnya sampai mati, maka bayi ini pun kelak akan menjadi saksi bagi kedua oarng-tuanya. Kalau janin digugurkan untuk menutup malu, maka sang dukun atau dokter yang membantu proses pengguran kandungan juga akan bersaksi dan ikut memikul dosanya.
Tidak cukup sampai disitu. Mobil yang digunakan untuk pergi ke tempat perzinahan misalny di hotel juga akan bersaksi, bahwa dialh ynag membawa tuanny ke hotel. Kamar hotel tempat kejadian perkarapun akn bersaksi bahwa memang benar telah terjadi perzinahan di sana. Juga lampu listrik, walupun sudah dimatikan saat terjadinya perzinahan akan tetap bisa bersaksi juga. Tempat tidur, bantal, sprey dan lian sebagainya akan mengakui perannya masing-masing di hadapan Allah dan para Mailaikat.
Semoga kematian mbah Maridjan dan musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Wasior, Kepulauan Mentawai dan Gunung Merapi, menjadi pelajarn bagi kita semua, bahwa kita semua akan mati, dan kelak akan dimintai pertangung-jawaban oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa, selama kita hidup di dunia ini.
Selamat jalan mbah Maridjan dan semua korban bencana alam
Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa kita dan menerima segala amal ibadah kita. Amin
salam MISTERY TELAGA MERAH N salam MAV za 

mistery telaga merah

SITUS





Komunitas Blogger Cirebon.

TRANSLATE

CEK TAGIHAN ONLINE

TAGIHAN LISTRIK

TAGIHAN TELEPON

berlangganan artikel

Delivered by FeedBurner

MISTERY TELAGA MERAH


Select All
Silahkan Tinggalkan komentar setelah anda menaruh link back ke blog ini